Secara jumlah, kata dalam bahasa arab terbagi dalam tiga bentuk, yaitu tunggal (مُفْرَد), ganda (مُثَنَّى), atau jamak (جَمْع). Masing-masing  bentuk dapat memberikan kesan makna jumlah barang/benda yang disebutkan. Misalnya, seseorang mengucapkan kata مَسْجِدٌ (masjid) maka pendengar atau lawan bicara dapat mengambil kesimpulan bahwa yang dimaksud adalah satu masjid; atau kata مَسْجِدَانِ maka dapat diambil kesimpulan bahwa yang dimaksud adalah dua masjid.

Kedua kata di atas, yaitu kata مَسْجد dan مَسْجِدان, adalah kata dalam bentuk mufrad dan muṡanna. Nah, untuk memahami kedua bentuk kata tersebut maka pada kesempatan kali ini kita akan membahas bentuk isim mufrad yang menunjukkan makna tunggal dan muṡanna yang menunjukkan makna ganda.

Tujuan Pembelajaran

Diharapkan setelah mempelajari materi tersebut kita dapat:

  • mamahami bentuk isim mufrad (اسم مفرد)

  • memahami bentuk isim muṡanna (اسم مثنى)

Referensi Bacaan

Beberapa bacaan lain untuk menambahkan khazanah tentang isim mufrad dan isim muṡanna, silakan kunjungi beberapa referensi berikut ini:

Untuk melatih keterampilan kita dalam berbahasa Arab maka kita perlu menguasai unsur penting dalam bahasa Arab, yaitu mufradat (مفردات/kosa kata). Supaya kosa kata berikut mudah dikuasai maka lakukanlah beberapa hal berikut ini:

  • Menyimak audio yang terdapat di bawah gambar. Simaklah berulang kali sehingga kosa kata tersebut menjadi akrab.

  • Mengucapkan dengan suara yang lantang dan tegas, bukan dibaca dalam hati atau menggumam. Dengan demikian lidah kita menjadi terbiasa dengan pengucapan kosa kata tersebut.

Berikut ini adalah beberapa kosa kata (مُفْرَدَات) terkait dengan beberapa profesi yang biasa kita temui di sekitar. Halafalkanlah kosa kata berikut sebagai modal berbahasa Arab.

Untuk melatih keterampilan kita dalam berbahasa Arab maka kita perlu mempraktikkan penggunaan kosa kata yang dimiliki ke dalam berbagai bentuk ungkapan. Di bagian ini kita akan mendapati beberapa contoh ungkapan untuk memahami isim mufrad dan isim muṡanna (اسم مفرد واسم مثنى). Akan tetapi sebelum mempelajari lebih lanjut beberapa ungkapan sederhana berikut, perhatikanlah beberapa instruksi berikut ini:

  • Mengucapkan dengan suara yang lantang dan tegas, bukan dibaca dalam hati atau menggumam. Dengan demikian lidah kita menjadi terbiasa dengan pengucapan kosa kata tersebut.

  • Mempraktikkan dialog atau membacakan teks kepada teman sejawat.

  • Menyimak audio.

Bacaan ke-1:

Silakan dibaca dan dicermati kalimat dalam slide berikut ini. Kata yang berwarna merah menunjukkan isim mufrad.

Bacaan ke-2:

Silakan dibaca dan dicermati kalimat dalam slide berikut ini. Kata yang berwarna merah menunjukkan isim muṡanna.

Bacaan ke-3:

Silakan dibaca dan dicermati dialog singkat dalam slide berikut ini. Dialog antara Lukman dan Syarif.

Bacaan ke-4:

Silakan dibaca dan dicermati dialog singkat dalam slide berikut ini. Dialog antara Nada dan Nahla.

Bacaan ke-5:

Silakan dibaca dan dicermati paragraf singkat dalam slide berikut ini.

Pada bagian pembahasan ini, kita akan mengulas beberapa ungkapan/ekspresi dari materi-materi yang lalu. Melalui pembahasan ini diharapkan kita dapat memahami lebih lanjut terkait beberapa hal berikut ini:

  • mamahami bentuk isim mufrad (اسم مفرد)

  • memahami bentuk isim muṡanna (اسم مثنى)

Di sana terdapat beberapa kata berwarna jingga, yaitu kata البُرْتُقال (jeruk), الشَمَّامُ (melon), مَوْزٌ (pisang), dan جُوَافَةٌ (jambu). Ketika kita membaca kata-kata tersebut maka yang tertanam dalam benak kita adalah bahwa Jumlah buah yang dimaksud dalam kalimat tersebut adalah satu buah.  Misalnya kata البُرْتُقال, maka kita pahami bahwa jumlah jeruk yang dimaksud dalam kalimat tersebut adalah satu buah jeruk. Kata  الشَمَّامُ, maka kita pahami bahwa jumlah melon yang dimaksud dalam kalimat tersebut adalah satu buah melon. Begitu juga untuk penjelasan kata البُرْتُقال (jeruk), جُوافَة (jambu), الشَمَّامُ (melon), مَوْزٌ (pisang), dan تُفَّاحٌ (apel).

Pada kolom sebelah kiri Kita melihat kata البُرْتُقال (jeruk), جُوافَة (jambu), الشَمَّامُ (melon), مَوْزٌ (pisang), dan تُفَّاحٌ (apel) mengalami perubahan bentuk yaitu adanya penambahan huruf alif dan nun sehingga berubah menjadi kata البُرْتُقالَان (jeruk), جُوافَتَانِ (jambu), الشَمَّامَانِ (melon), مَوْزَانِ (pisang), dan تُفَّاحَانِ (apel). Perubahan bentuk kalimat ini tentu saja menimbulkan perubahan makna. Yakni, yang pada awalnya bermakna satu buah jeruk berubah menjadi dua buah jeruk, satu buah jambu menjadi dua buah jambu, satu buah melon menjadi dua buah melon, satu buah pisang menjadi dua buah pisang, dan satu buah apel menjadi dua buah apel. 

Penambahan alif dan nun pada isim mufrad ini selanjutnya disebut dengan isim muṡanna (اسم مثنى). Ada juga yang menyebutnya dengan اسم تثنية/isim taṡniyah yang secara makna memberikan pesan bahwa benda tersebut berjumlah 2.

Oleh karena itu ketika kita membaca kalimat البُرْتقالَان عَلَى المَكْتَبِ maka kita terjemahkan dengan ‘dua buah jeruk itu ada di atas meja’. 

Di beberapa contoh yang lain barangkali kita akan mendapati isim tasniyah atau Isim mutsanna yang berakhiran ya dan Nun. Hal ini karena Isim tersebut menjadi manṣūb (مَنْصُوْب) atau majrūr (مَجْرُوْر). Disebut manṣūb (مَنْصُوْب) karena kata tersebut berada/sebagai posisi objek, diawali inna, iḍōfah, atau diawali dengan salah satu huruf żaraf.

Sedangkan disebut dengan majrūr (مَجْرُوْر) karena kata tersebut diawali dengan huruf jar yaitu مِنْ (dari), اِلَى (ke), عَنْ (tentang/dari), عَلَى (di atas), فِيْ (di dalam), كَ (seperti), dan lainya.

Berikut ini adalah beberapa contoh dalam bentuk kalimat.

Arti Ungkapan
Hasan membeli dua buah jeruk. حَسَنُ يَشْتَرِيْ بُرْتُقَلَيْنِ
Anak itu memegang ikan dengan kedua tangan. الوَلَدُ يَمْسِكُ السَمَكَ بِيَدَيْنِ
Saya membuka kedua pintu itu. اَنَا اَفْتَحُ البَابَيْنِ
Pak guru berdiri di depan dua siswa. الاُسْتَاذُ يَقُوْمُ اَمَامَ الطَالِبَيْنِ
Siswi itu membawa dua tas. الطَالِبَةُ تَحْمِلُ حَقِيْبَتَيْنِ

Kesimpulan

Dari pembahasan di atas maka kita dapat menyimpulkan beberapa hal berikut ini.

  • Isim mufrod (اسم مفرد) adalah  isim yang secara jumlah menunjukkan makna tunggal.

  • Isim muṡanna (اسم مثنى) adalah isim yang secara jumlah menunjukkan makna dua.

  • Perubahan isim mufrod menjadi isim muṡanna adalah dengan cara menambahkan huruf alif dan nun pada akhir kata.

Petunjuk Latihan 1

  1. Perhatikan contoh kalimat yang terdapat pada kotak biru.
  2. Amatilah kata yang telah disediakan sehingga menjadi kalimat ekspresi yang tepat.
  3. Gantilah (subtitusi) kata tersebut dengan kata yang telah disediakan.
  4. Sesuaikanlah perubabah isim mufrod menjadi muṡanna sebagaimana dicontohkan.

Petunjuk Latihan 2

  1. Perhatikan contoh kalimat yang terdapat pada kotak biru.
  2. Amatilah kata yang telah disediakan sehingga menjadi kalimat ekspresi yang tepat.
  3. Gantilah (subtitusi) kata tersebut dengan kata yang telah disediakan.
  4. Sesuaikanlah perubabah isim mufrod menjadi muṡanna sebagaimana dicontohkan.